Sabtu, 16 Agustus 2014

Cara mengendalikan Hama Sundep dan Beluk pada tanaman Padi



Pada musim kemarau, tanaman padi sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit.  Salah satu hama yang menyerang tanaman padi adalah penggerek batang.  Hama ini akan semakin pesat perkembangannya ketika didukung oleh cuaca yang panas dan kondisi air yang tergenang. 
Jika diperhatikan, sebenarnya hama ini menyerang sejak tanaman berada dipersemaian.  Namun belum menunjukkan gejala yang jelas, sehingga para petani kurang waspada terhadap serangan hama tersebut.  Telur, larva dan pupa yang berada di persemaian akan terbawa ke pertanaman padi.  Penggerek batang ini menyerang tanaman pada dua fase tumbuh tanaman setelah tanam. 1) pada vase vegetatif (fase pertumbuhan) disebut sundep, yang ditandai dengan gejala daun padi yang terserang daunnya akan menguning (semakin berat serangan maka kuning pada daun tersebut akan semakin rata), pucuk batang yang digerek menjadi kering dan mudah dicabut, bila dicabut ada bekas gerekan dan kadang-kadang larva nya masih ada pada pangkal batang.  2) pada fase generatif (fase produksi) disebut beluk, yang ditandai dengan gejala malai akan mati karena tangkainya dikerat oleh larva, malai yang mati akan tetap tegak berwarna abu-abu putih dan bulirnya hampa, mudah dicabut dan pangkalnya terdapat bekas gigitan larva.
        
Kadang-kadang lebih dari satu jenis penggerek yang menyerang tanaman padi, kedatangannya pun tidak bersamaan, namun hasil identifikasi dilapangan menunjukkan bahwa kerusakan sundep atau beluk didominasi oleh penggerek batang padi kuning dan penggerek batang padi putih.  Dengan mengetahui gejala serangan penggerek batang padi, jenis dan waktu serangannya maka pengendalian hama ini tidaklah sulit.
Adapun beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengendaliannya yaitu :
1.     Pengendalian hama penggerek batang padi dengan teknik budidaya
Merupakan cara penekanan populasi hama maupun pencegahan resiko kerugian akibat serangan penggerek batang padi dengan cara bercocok tanam.  Cara-cara yang dapat dilakukan dalam bercocok tanam padi untuk menghindari serangan hama penggerek batang, antara lain :
-      Penggunaan varietas tahan
Contoh varietas yang tidak direspon baik oleh penggerek batang padi  adalah IR40, IR72 dll.
-      Penentuan waktu tanam
Tindakan ini bisa bersifat upaya pengendalian populasi maupun pencegahan serangan.  Penentuan waktu tanam yang tepat diharapkan bisa menghindari serangan penggerek batang padi. Ini dikarenakan penerbangan ngengat serangga hama ini mempunyai kekhasan, pada waktu-waktu tertentu jumlahnya sangat banyak dan di saat yang lain praktis sedikit. Di daerah tropis yang biasa ditanami padi 2 atau 3 kali dalam setahun, siklus hidup penggerek batang padi tidak pernah putus. Di sini endemik serangan sundep/beluk, pembuatan persemaian sebaiknya dilakukan 7-10 hari setelah puncak penerbangan ngengat penggerek.  Pencegahan serangan penggerek batang padi dengan menentukan waktu tanam yang tepat sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu. Ini dibuktikan adanya kalender tanam (pranata mangsa) sebagai acuan waktu penanaman.
-      Rotasi tanaman
Di daerah tropis yang mengenal dua musim dalam setahun biasanya mempunyai pola tanam Padi-Padi-Bera atau Padi-Padi-Palawija. Untuk menghindari serangan penggerek batang padi perlu dilakukan rotasi tanaman. Pergiliran tanaman dengan menanam komoditas selain padi dilakukan untuk memutus siklus hidup serangga penggerek batang, misalnya dengan pola Padi-Palawija-Bera, Padi-Palawija-Palawija atau Padi-Sayur-Palawija. Pengendalian dengan rotasi tanaman memungkinkan dilakukan di lahan yang beririgasi setengah teknis atau tadah hujan, sedangkan di lahan beririgas teknis rotasi tanaman sebaiknya dilakukan secara berkala dalam wilayah yang luas
-      Pengolahan tanah dan penggenangan
Pengolahan tanah yang sempurna yaitu membalikkan lapisan olah tanah sampai sisa-sisa tanaman terpendam kemudian digenangi selama beberapa hari sehingga larva yang tertinggal di dalam batang bisa mati dan pupa gagal menjadi ngengat.
-      Sanitasi lahan
Sanitasi lahan yaitu membersihkan lingkungan pertanaman yang terserang sundep/beluk dengan intensitas sedang sampai berat. Cara ini dilakukan dengan memotong sisa-sisa tanaman hingga pangkal batang dan membakarnya sehingga pupa yang bersemayam di pangkal batang bisa mati terbakar.
2.     Pengendalian Fisik/Mekanik
Teknik pengendalian ini cukup efektif untuk mencegah serangan penggerek batang padi. Pengendalian fisik.mekanik dilakukan oleh petani secara langsung maupun dengan alat (perangkap).  Tindakan pengendalian ini dilakukan dengan memungut kelompok telur di persemaian. Cara ini efektif untuk mencegah sundep pada tanaman yang baru pindah (transplanting).
3.     Pengendalian Biologi
Pengendalian secara biologi dengan menggunakan musuh alaminya, baik predator, parasitoid maupun virus/jamur patogenik. Contoh predator yang memakan kelompok telur adalah jangkrik, sedangkan yang memangsa ngengat penggerek adalah kelelawar dan laba-laba. Bangsa tabuhan (Trichogramma sp.) juga merupakan musuh alami penggerek batang padi. Serangga ini memarasit kelompok telur penggerek. Musuh alami lain adalah virus dan jamur entomopatogenik, yaitu cendawan yang berkembang biak dengan tubuh serangga sebagai inangnya. Metharrizium anisopliae adalah salah satu contoh jamur yang menyerang larva penggerek batang padi.  Teknik pengendalian secara biologis banyak dikembangkan dalam pertanian organik karena mekanisme penekanan terhadap populasi serangga hama sangat kuat, tidak menimbulkan dampak negatif pada tanaman serta tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Saat ini, musuh-musuh alami serangga hama diperbanyak atau dikembangbiakkan secara khusus menjadi agensia hayati.
4.     Pengendalian Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi atau dengan pestisida sebaiknya dilakukan bila populasi serangga hama atau intensitas serangan penggerek batang telah melebihi ambang pengendalian. Pada tanaman padi dalam masa pertumbuhan (stadia vegetatif) penggunaan pestisida bila tingkat serangannya lebih dari 5%, sedangkan pada vase generatif jika intensitasnya 15% atau lebih.  Dengan pestisida, populasi serangga hama dapat ditekan dan turun secara cepat bahkan reaksinya bisa langsung dilihat (knockdown effect).
Bahan-bahan aktif insektsida yang direkomendasikan untuk mengendalikan hama penggerek batang padi antara lain :
-    Imidakloprid       TOPDOR 10 WP
-    Dimehipo           :  SIDATAN 410 SL
-    Fipronil             :  FIPROS 55 SC
-    Karbofuran         SIDAFUR 3GR
Cara aplikasi :
1.      Saat persemaian umur 5 hari, aplikasikan insektisida granule (Sidafur 3GR), dosis disesuaikan dengan kondisi persemaian.
2.      Pada umur 18 hari saat dipersemaian dan menjelang tanam, semprot dengan insektisida (Sidatan 410 SL dan Topdor 55 SC), dengan dosis 0,5 ml/l air sidatan dan 0,5 g/l air topdor.
3.      Ketika pemupukan pertama campurkan dengan insektisida Sidafur 3GR dengan dosis 10-20kg/ha.
4.      Ketika tanaman berumur 20-40 hst, semprot dengan insektisida  (Sidatan 410 SL dan Fipros 55 SC) dengan dosis disesuaikan dengan tingkat serangan, apabila serangan telah berat maka sebaiknya gunakan dosis 1ml/l air sidatan dan 1ml/l air fipros.
5.      Penyemprotan berikutnya dilakukan apabila gejala serangan penggerek batang masih terlihat.
   
 

 

18 komentar:

  1. Topdor,fifros.sidatan.dimik jadi satu.untuk pengendalian wereng.sundep.Hpp.mantep bro pernah sy coba.

    BalasHapus
  2. Topdor,fifros.sidatan.dimik jadi satu.untuk pengendalian wereng.sundep.Hpp.mantep bro pernah sy coba.

    BalasHapus
  3. Apa tidak over atau panas /tidak merusak terhadap tanamannya?tolong balas ya?

    BalasHapus
  4. Sekedar Sharing aja untuk pengendalian sundep, saya selalu pakai Insektisida DuPont Ferterra 0.4 GR yang saya campurkan di pemupukan pertama, kemudian di umur 21 HST dan 28 HST saya semprotkan dengan Prevathon 50 SC.. Hasilnya lebih mantap broo.. selain itu juga Insektisida berbahan aktif Klorantraniliprol tersebut juga aman untuk Cacing,ikan,belut,katak & serangga bermanfaat lain.. dan yang pasti lebih ramah lingkungan broo.. untuk pertanian berkelanjutan..

    BalasHapus
  5. Pak obat yang itu udah biasa,tetep aja sama !

    Minta obat yang paling bagus dari sida
    fur

    BalasHapus
  6. Tolong ....didata lagi nama2obat y...biar ngk salah pilih...trim

    BalasHapus
  7. Kalo udaj trlanjur kena serangan sundep sktr umur 1-2 bln, apa msh efektif obt2n itu? Atw ada solusinya sblm dracun?mgk dikeringkan airnya atw digenangi?

    BalasHapus
  8. Kalo udaj trlanjur kena serangan sundep sktr umur 1-2 bln, apa msh efektif obt2n itu? Atw ada solusinya sblm dracun?mgk dikeringkan airnya atw digenangi?

    BalasHapus
  9. Kalo udaj trlanjur kena serangan sundep sktr umur 1-2 bln, apa msh efektif obt2n itu? Atw ada solusinya sblm dracun?mgk dikeringkan airnya atw digenangi?

    BalasHapus
  10. Tmptku jg kena serangan sundep sedangkan padi sdh berumur 45 hari.
    Minta solusinya dong mas brooo...
    Di tunggu...

    BalasHapus
  11. Tmptku jg kena serangan sundep sedangkan padi sdh berumur 45 hari.
    Minta solusinya dong mas brooo...
    Di tunggu...

    BalasHapus
  12. Kasihkan aneto cair dan gallery

    BalasHapus
  13. sepertinya banyak sales ya ? hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya banyak sales hehehe, tapi mereka kayanya tidak tahu bahwa hamanya udah kebal. maklum mereka mungkin tidak praktek dilapangan

      Hapus
  14. Di tempat saya ada beluk ini sudah umur 70 HST, bagaimana pengendaliannya? Terima kasih

    BalasHapus
  15. sulitnya hadi perani sukses...

    BalasHapus
  16. sulitnya jadi petani sukses...

    BalasHapus
  17. Aplikasi sprayer saya kmaren 35 hst spontan,abacel ,dan prevhaton.. 45 hst make amistartop dan kojo... 55 make kojo dan score...

    BalasHapus